Salah satu jawaban pamungkas yang saya berikan untuk penulis pemula ketika mereka menanyakan tentang teori menulis adalah: Jangan pikirkan teori dulu.
Ya, seperti itulah! Menulis itu sama dengan berenang, yang penting
nyebur dulu ke kolam. Masalah teori, itu belakangan. Intinya, kita harus
praktek yang banyak dan sering dulu. Bila sudah praktek dan ternyata
gagal, baru tanya teorinya.
Bila sebelum menulis anda pernah mendengar atau membaca teori
menulis, janganlah merasa terkungkung atau terkurung dengan teori yang
pernah anda dengar dan baca itu. Kesampingkan teori itu, langsung
praktek nulis.
Bila anda mengingat terus teori itu, anda akan merasa terpenjara dan
tidak bebas untuk menulis, akhirnya tidak jadi nulis, deh. Anda perlu
ingat, untuk menulis kita harus lepas dari kungkungan. Tuangkan dulu isi
benak anda ke dalam banyak halaman, bila mentok, barulah anda tanyakan
atau baca teorinya.
Teori menulis yang banyak dituliskan di banyak buku, atau yang dianjurkan dalam setiap pelatihan dan seminar menulis, baru akan anda rasakan manfaatnya hanya jika:
Teori menulis yang banyak dituliskan di banyak buku, atau yang dianjurkan dalam setiap pelatihan dan seminar menulis, baru akan anda rasakan manfaatnya hanya jika:
- Anda sudah mulai menulis sepuluh, dua puluh lembar halaman.
- Anda sudah mulai menulis lima puluh sampai ratusan halaman.
- Anda sudah pernah menulis sebuah buku. Ingat: menuliskan sebuah buku, bukan menerbitkan sebuah buku.
Ketika anda sudah menulis yang banyak, maka anda akan menemukan
banyak teori yang ajib bin ajaib nan mendetail dalam menulis. Namun bila
anda tidak pernah menulis apapun, maka teori-teori itu tidak akan
pernah berarti sedikitpun. Bila anda tidak pernah belajar menulis buku
atau menulis artikel dengan rutin, maka teori menulis itu hanya akan
menjadi sampah yang menumpuk di otak anda dan hanya akan mengotori
bukannya mencerdaskan anda.
Intinya adalah menulis yang banyak dulu, baru lihat teori. Berlatih
dulu yang banyak, baru baca teori. Dan perbaiki tulisan anda dengan
teori itu. Lakukanlah dengan konsisten dan keyakinan bahwa anda bisa
menjadi mahir menulis ketika anda rajin dan konsisten. Ini adalah pesan
yang bagus untuk penulis pemula.
Setelah anda melakukan hal itu, setelah anda menemukan kelincahan
dalam menulis. Setelah merasakan hambatan menulis semakin berkurang,
maka anda akan menjumpai tulisan anda yang tidak pernah kunjung
diterbitkan itu akhirnya terbit juga.
Untuk sampai kesana, anda harus menulis yang banyak dulu. Tulislah
yang banyak tentang apa saja. Tidak harus sekaligus banyak. Nyicil saja.
Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Itu adalah pepatah kuno
yang cocok untuk zaman apapun.
Bila itu sudah anda lakukan, barulah anda mulai merasakan
perkembangan otot-otot jari tangan anda. Otot mata, urat saraf di kepala
anda akan mulai merasakan kebiasaan baru ini.
Bila anda melakukan kebiasaan baru itu dalam waktu lama, maka anda
akan merasakan manfaat yang besar dari menulis. Dan untuk sampai kepada
tingkat yang lebih mahir lagi dalam menulis. Anda harus berusaha lebih
banyak lagi dan untuk itu anda harus bersabar mempraktekkannnya.
cr http://caramenulisbuku.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar