Kita tentunya sering mendengar, seseorang yang ketika diberi kepercayaan oleh orang lain, kemudian ia mengkhianati amanah tersebut. Ketika diberi amanah, ia tidak menjalankannya dengan maksimal. Ketika diberi kepercayaan untuk mengelola uang, ia menyalahgunakannya untuk kepentingan lain bahkan untuk kepentingan pribadinya dan Akibat dari perilaku tersebut, banyak pihak-pihak yang dirugikan.
Kita sering pula menyaksikan perilaku orang yang tidak konsisten (istiqomah) dalam melakukan kegiatan. Ketika ditugasi oleh guru, orang tersebut tidak menyelesaikannya. Hal lain, misalnya, melalaikan kewajiban sebagai seorang muslim seperti shalat tepat waktu. Perilaku tidak konsisten ini juga akan merugikan si pelaku. Ada ungkapan: “siapa giat pasti dapat”. Ungkapan ini mengisyaratkan agar kita selalu istiqomah dalam mengerjakan sesuatu.
1. Pengertian Jujur.
Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sebenarnya. Kejujuran sangat erat kaitannya dengan hati nurani. Kata hati nurani adalah sesuatu yang murni dan suci. Hati nurani selalu mengajak kita kepada kebaikan dan kejujuran. Namun, kadang, kita enggan mengikuti hati nurani. Bila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai hati nurani, maka itulah yang disebut dusta. Apabila kita katakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, itulah yang dinamakan bohong. Dusta atau bohong merupakan lawan kata jujur.
Mengapa kita harus jujur?
Jujur itu penting. Berani jujur itu hebat. Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan kehidupan yang harmonis, baik, dan seimbang. Agar tidak ada yang dirugikan, dizalimi dan dicurangi, kita harus jujur. Jadi, untuk kehidupan yang lebih baik kuncinya adalah kejujuran. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi yang artinya :
Pengertian Jujur, Contoh dan Jenis Perilaku Jujur |
,“Dari Abdullah ibn Mas’ud r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga...” (H.R. Bukhari)
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “kejujuran itu mahal”. Ya, kejujuran memang sangat mahal karena berkata jujur itu terkadang sangat berat. Akan tetapi, agar dapat dipercaya orang, kita harus jujur. Rasulullah saw. telah memberi contoh nyata kepada kita. Pada masa jahiliyah sangat sulit mencari orang yang jujur.
Dengan kejujuran Rasulullah saw. menjadi orang yang paling terpercaya. Beliau mendapat gelar al-Am³n (dapat dipercaya) dari bangsa Quraisy. Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati jadi was-was.
kejujuran kita itu. Meskipun demikian jangan takut dan risau karena lebih banyak pihak yang mendukung kejujuran.
Akan tetapi, kadangkala ada orang yang tidak suka dengan kejujuran. Hal ini dapat terjadi kalau orang itu akan terganggu oleh kejujuran kita itu. Meskipun demikian jangan takut dan risau karena lebih banyak pihak yang mendukung kejujuran.
Kejujuran merupakan bagian dari akhlak yang diajarkan dalam Islam. Seharusnya sifat jujur juga menjadi identitas seorang muslim. Katakan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah itu salah. Jangan dicampuradukkan antara yang hak dan yang batil. Allah Swt. Berfirman yang artinya :
Pengertian Jujur, Contoh dan Jenis Perilaku Jujur |
“Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya ” (Q.S. al-Baqarah/2: 42)
2. Hikmah/Manfaat Perilaku Jujur.
Hikmah atau manfaat dari perilaku jujur adalah:
1. mendapatkan kepercayaan dari orang lain,
2. mendapatkan banyak teman, dan
3. mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap orang
lain.
3. Jenis-Jenis Kejujuran
Dalam Agama Islam, setidaknya dikenal lima jenis sifat jujur yang harus dimiliki oleh penganutnya, yaitu : Shidq Al – Qalbi, Shidq Al – Hadits, Shidq Al – Amal, Shidq Al – Wa’d, Shidq Al – Hall,
- Shidq Al – Qalbi merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada niat manusia.
- Shidq Al – Hadits merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada perkataan yang diucapkan manusia.
- Shidq Al – Amal merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada aktivitas dan perbuatan.
- Shidq Al – Wa’d merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada janji yang diucapkan oleh.
- Shidq Al – Hall merupakan sifat jujur yang penerapannya ada pada kenyataan yang terjadi dalam hidup.
Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2017
Penulis : Muhammad Ahsan, dkk.
sumber: http://www.pembelajaranmu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar