Di
sebuah sekolah SMAN Media Aksara. Ada dua orang siswa yang duduk di kelas XII
yang bernama lengkap Putri Khumayrah yang lebih akrab dipanggil Ayrah dan
Vriestika Azzahra yang lebih akrab dipanggil Rere. Mereka merupakan sahabat
yang sejak kecil selalu bersama. Rere merupakan seorang anak tunggal yang
berasal dari keluarga mapan dan tajir. Semua kebutuhan dan keinginannya selalu
terpenuhi. Sedangkan Ayrah adalah seorang anak pedagang es cendol di tepi jalan
raya, di samping sekolah mereka. Namun, walaupun mereka berbeda derajat orang
tuanya, mereka tetap bersama tanpa mempedulikan apa kata orang.
Sesungguhnya,
Rere merupakan anak yang pintar, baik hati, dan tidak milih-milih teman.
Begitupun dengan Ayrah. Sebenarnya, disaat Ayrah beranjak umur 15 tahun, Ayrah
mulai berpikir bahwa dirinya itu minder dekat-dekat ataupun bersahabat dengan
Rere, namun sebelumnya Rere mengatakan kepada Ayrah bahwa mereka harusnya
jangan berpikiran tentang derajat jika bersahabat. Akhirnya, dengan kata-kata
Rere pun, sampai sekarang Ayrah tidak minder lagi.
Ternyata,
dibalik semua itu ada seorang teman mereka yang bernama Karina yang membenci
Ayrah dengan sebab kalau Ayrah itu tidak pantas berteman dengan Rere, dan
seharusnya Ayrah itu tahu diri.
Disaat
Ayrah dan Rere curhat berdua di taman, di balik tiang kelas ternyata Karina
sudah memberitahukan teman-temannya untuk mengerjai Ayrah dengan cara
menumpahkan jus jeruknya diseragam Ayrah. Disaat kejadian itu terjadi,
Karinapun berkata “Oups, sorry. Aku nggak sengaja, dimaafin yah?”. Ayrah pun
menjawabnya dengan suara lembut “Oh, nggak apa-apa ko’. Namanya juga kan nggak
sengaja.” Dengan cepatnya Rere ikut membersihkan seragam sekolah Ayrah dan
berkata kepada Karina “Eh, Karina. Apa-apaan sih kamu, aku tahu koo’ kalau kamu
itu sengaja kan? Ngaku aja deh.” Dengan ceplas ceplosnya Karina membalas
perkataan Rere “Heh, Rere. Seharusnya itu, kamu nggak boleh teman sama cewek
gembel ini, nanti kamu diberi virus es cendol, lagi.”
Ayrah
merasa sangat terhina atas perkataan Karina. Namun, Rere selalu ada disaat
Ayrah sedih dan disaat itu Rere terus menghibur Ayrah. Ayrah pun kembali ceria.
Ayrah telah melupakan kejadian tadi, yang tadinya dilakukan oleh Karina
padanya. Dan dibalik semua itu, Karina dengan kesalnya ingin membalas dendam
kepada mereka berdua, karena telah nyolot-nyolot pada Karina tadinya.
Keesokan
harinya adalah hari ulang tahun Rere yang ke 17. Rere mengundang semua teman
sekelasnya dan sebagian teman-temannya dikelas lain. Rere membuat sebuah pesta
ulang tahun yang sangat istimewa dan meriah. Dan, tentunya Rere mengundang
sahabatnya itu yaitu Ayrah untuk datang kepesta ulang tahunnya. Begitupun
dengan Karina. Saat tiba dipesta tersebut, nampaknya Karina telah menyusun
sebuah rencana bersama kedua temannya untuk mengerjai Ayrah yang selama ini
sangat dibencinya.
Karina
membuat rencana untuk mempermalukan Ayrah di depan orang banyak. Ayrah
diajaknya ke kamar Rere tanpa sepengetahuan Rere. Karina berkata “Hy, Ra. Rere
bilang sama gue untuk membuat penampilan loh jadi lebih keren malam ini. Jadi,
loh ikut gue sekarang ke kamar Rere.” Padahal, semua yang dikatakan oleh karina
semuanya bohong, karena Rere tidak pernah berkata seperti itu kepada Karina.
Namun, atas kepercayaannya kepada Karina dan teman-temannya, Ayrah pun mengikuti
apa yang dikatakan mereka.
Sampailah
mereka di kamar Rere, yang tertata rapi dan mewah. Langsungnya di dorong Ayrah
kekursi meja rias Rere oleh Karina. Sejak itu, Ayrah mulai curiga dengan
tingkah laku Karina, dan mencoba membuka rahasia dari Karina. Namun, Karina
tetap saja membuat Ayrah semakin percaya dengannya. Di bawah sana, tepatnya di
kolam renang rumah Rere, Rere telah menunggu Ayrah yang tidak tahu kemana
perginya. Di kamar Rere, Ayrah telah didandani dengan dandanan yang cukup gila.
Karina membuat semuanya kacau dengan cara mendandani Ayrah yang nampak seperti
orang yang kesambet setan malam. Wajah cantik Ayrah menjadi tak karuan, karena
ulah Karina yang mengolesi wajah Ayrah menggunakan lipstik berwarna merah, lalu
dibawanya Ayrah oleh Karina dan teman-temannya ke hadapan teman-teman yang
lainnya, agar Ayrah merasa malu nantinya.
Rere
sangat terkejut dengan melihat penampilan Ayrah yang acak-acakan, dan
dilihatnya rambut Ayrah yang tak kalah sepertinya dengan rambut singa yang
habis berkelahi. “Kasihan Ayrah” kata yang keluar dari mulut Rere, sahabatnya.
Di sisi lain, Karina dan teman-teman yang lainnya menertawai Ayrah yang nampak
seperti orang gila.
Satu
minggu kemudian, Karina kembali menyusun rencana agar Rere tidak mau lagi
bersahabat dengan Ayrah yang dianggapnya sebagai orang kampung oleh Karina.
Karina
memberitahukan kepada Ayrah agar Ayrah meminta uang kepada Rere sebesar
5.000.000 untuknya. Namun, Ayrah tidak mau dengan mendengar bujukan Karina.
Dengan tampak sedih namun hanya berbohong, Karina berkata kepada Ayrah “Ra, aku
butuh sekali uang itu, sekarang kakakku ada di rumah sakit dan aku tidak punya
uang untuk menebus biaya administrasinya, makanya aku meminta kamu untuk
meminta uang sebesar 5.000.000 kepada Rere karena aku tahu kalau Rere
sebenarnya juga benci sama aku dan aku juga tahu kalau Rere dekat sama kamu,
Ra. Aku mohon kali ini aja. Please.”
“Ya
sudah, Insya Allah aku lakuin itu semua demi kamu dan kakak kamu. Kamu yang
sabar yah? Mudah-mudahan aku berhasil.” Kata Ayrah
“Ra,
tapi, kamu jangan sampai bilang kalau kamu disuruh sama aku yah? Aku mohon,
karena mungkin jika kamu bilang kalau kamu disuruh sama aku, mungkin Rere nggak
akan ngasih kekamu.” Kata Karina dengan bujukannya
“Iya,
iya Karina.” Jawabnya
Tiba-tiba,
dengan menaiki mobilnya, Karina dengan ngebutnya langsung ke rumah Rere dan
mengadu dombakan Rere dan Ayrah.
“Re,
Re, buka pintunya Re, aku mohon, semua ini demi kebaikan kamu Re.” Kata Karina
dengan memburu waktu
Tidak
sempat melepas seragam sekolahnya, Rere pun langsung membuka pintu rumahnya dan
menemui Karina yang kelihatan panik. Kemudian Karina menceritakan cerita yang
salah kepada Rere seraya memburukkan nama Ayrah dimata Rere. Padahal, Ayrah
tidak mengetahui apa-apa.
“Re,
ternyata aku sudah mengetahui semuanya. Bahwa Ayrah itu sebenarnya mendekati
kamu itu karena ada maunya. Dan aku tahu apa maunya, dia mau memanfaatkan kamu
dan uangmu disaat kamu sudah menganggapnya sebagai sahabatmu. Dan sempat
mendengar ketika Ayrah sedang bercerita kepada Venita kalau dia itu butuh uang
untuk membuat acara di luar sepengetahuan kamu dan menggunakan uang kamu dengan
alasan yang berbeda.” Kata karina membujuk Rere
“Hah?
Ayrah ngomong gitu? Nggak mungkin. Aku sudah tahu banyak tentang Ayrah dan
menurut aku Ayrah itu anak yang baik-baik, bukan seperti yang kamu katakan
tadi. Kamu pasti salah dengar, Karina.” Jawabnya dengan tidak percaya
“Aku
serius Re, malahan udah dua rius. Dan kalau kamu tidak percaya dengan apa yang
aku katakan tadi, kamu boleh membuktikan sendiri dengan menyaksikan kedatangan
Ayrah kesini dengan meminta uang kepada kamu dan dengan alasan yang berbeda
dengan apa yang telah aku katakan tadi.” Katanya
“Yah
sudah kalau itu mau kamu. Aku akan membuktikan semua itu.” Kata Rere
Akhirnya
rencana Karina mula-mula berjalan dengan mulus untuk memisahkan mereka berdua.
Dan setelah tidak begitu lamanya Karina pulang, Ayrah pun datang ke rumah Rere
dengan melakukan apa yang telah diperintahkan oleh karina padanya yang
merupakan sebuah jebakan yang tidak diketahuinya.
Ayrah
pun langsung mengetuk pintu rumah Rere. Dan Rere langsung membukanya, dan
kemudian dengan menceritakan semuanya oleh Ayrah dengan alasan ada yang perlu
dibiayai. Rere pun langsung memberikan uang itu dengan tunai dan uang itu telah
berada ditangan Ayrah. Rere pun semakin tampak dan kelihatan curiga kepada
Ayrah dan lebih percaya kepada Karina.
Setelah
hal itu terjadi, Ayrah langsung ditelepon oleh Karina dan menyuruhnya untuk
datang ke pesta meriahnya disalah satu cafe terkenal. Ayrah pun masuk kedalam
jebakan Karina. Disaat itu pun, Karina mulai menelepon Rere untuk dapat
menghadiri acaranya yang sepengetahuan Rere bahwa acara itu adalah acara dari
perbuatan Ayrah padanya. Rere pun merasa sangat kesal pada Ayrah dan menganggap
bahwa perkataan Karina memang betul. Dan sejak itu Rere mulai benci pada Ayrah.
Namun, Ayrah tidak tahu apa penyebab semua itu terjadi pada sahabatnya.
Dengan
terjadinya hal itu, mulailah Karina mendekati Rere dan berkata “Re, bener kan
yang aku bilang kalau Ayrah itu memang sengaja berteman dan sekaligus
bersahabat dengan kamu hanya gara-gara uang kamu. Dan mendingan kamu teman
dengan aku. Kita kan sama-sama anak orang terpandang, jadi nggak mungkin kan
kalau aku meras kamu dengan uang?”
“Iya
juga sih, kalau itu mau kamu. Baiklah, kita sahabatan. (sambil tersenyum)” kata
Rere
“Akhirnya
rencana aku berjalan mulus, dan ini yang dari dulu aku inginkan. Menghancurkan
hubungan persahabatan kalian berdua. (berbicara di dalam hati sambil tersenyum
benci)” Kata Karina
Suatu
saat, Ayrah terus saja mendekati Rere untuk meminta penjelasan untuk
menjelaskan kejadian ini. Namun, kelihatannya Rere tak mampu menahan amarahnya
kepada Ayrah yang telah difitnah oleh Karina sehingga Ayrah pun mendapat
gertakan dari Rere bahwa Rere sudah tidak mau bertemu dengan Ayrah bahkan tidak
mau berkenalan lagi dengan orang yang bernama Ayrah.
Ayrah
sangat sedih. Pertama, Ayrah berpikir bahwa Rere akan memberikan senyuman manis
kepadanya. Namun, begitu sulitnya membentuk sebuah senyuman dari bibir manis
Rere yang sudah terlanjur benci kepada Ayrah.
Suatu
pagi di tepi jalan, Ayrah kembali menyapa Rere dengan sebuah senyuman manis
yang tak lupa ia berikan kepada Rere. Namun, karena kemarahan Rere mulai
memuncak, sehingga dengan kesalnya, Rere mendorong Ayrah ke tengah jalan raya
sampai-sampai Ayrah diseret mobil dan terkapar di jalan. Rere dengan kagetnya
langsung memeluk Ayrah dan dengan segera meminta pertolongan kepada orang-orang
pejalan kaki yang ada disekitar mereka untuk membawanya ke rumah sakit dengan
menggunakan mobil Rere.
Sesampainya
di rumah sakit, dan setelah Ayrah lepas dari fase kritisnya. Ayrah langsung memanggil
nama Rere. Kemudian Rere langsung masuk ke ruangan Ayrah dan bertemu langsung
dengan Ayrah. Ayrah pun kemudian bertanya tentang hal itu lagi. Yaitu hal yang
membuat Ayrah penasaran bahwa mengapa Rere bisa berubah dengan cepat. Rere pun
menjawab “Karena aku benci dengan apa yang telah kamu lakukan kepada aku
tentang uang itu.” Ayrah pun semakin tidak mengerti dan menjawab “Uang itu?
Jadi, hanya gara-gara itu karena kamu keberatan kalau aku minjam uang kamu?”
“Kalau
gara-gara uang itu sih aku nggak masalah-masalah amat. Namun, aku hanya
mempermasalahkan alasan kamu membuat pesta itu.” Kata Rere
“Pesta?
Pesta apa? Setahu aku, aku nggak pernah ngerayain pesta dengan menggunakan uang
kamu. Atau pesta Karina di selenggarain 2 malam yang lalu?” Tanya Ayrah
“Hah?
Pesta Karina?” Tanya Rere
“Iya
pesta Karina. Kalau tentang itu bisa-bisanya kamu benci dengan aku, mendingan
aku menceritakan semuanya. Kalau Karina itu bilang sama aku bahwa kakaknya dia
itu sementara sakit di rumah sakit dan sangat membutuhkan uang untuk membayar
biaya administrasinya namun, Karina nggak punya uang. Sehingga, Karina nyuruh
aku untuk meminta uang kepada kamu untuk membayar itu semua namun dengan alasan
yang berbeda. Tapi, sejak itu aku curiga sama Karina.” Jawab Ayrah
“Oh,
jadi gitu ceritanya Ra?” tanya Rere
“Iya.”
Jawab Ayrah
“Aku
ngerti sekarang.” Kata Rere
“Ngertii?
Ngerti gimana Re?” Tanya Ayrah
“Kalau
Karina itu sengaja mengadu dombakan kita, agar kita saling benci. Tapi apa
gunanya?” tanya Rere
“Aku
juga mulai ngerti Re. Iya, betul apa kata kamu. Dan semua itu dilakukan oleh
Karina semata-mata karena Karina nggak mau kalau cewek kayak aku temenan
apalagi sahabatan dengan anak orang kaya kayak kamu. Iya kan?” kata Ayrah
“Nah
itu jawabannya.” Kata Rere
Setelah
Rere memaksa Karina untuk mengaku atas perbuatannya, akhirnya Karina mengaku
juga dan meminta maaf kepada Ayrah terhadap semua perbuatannya kepada Ayrah
selama ini.
Rere
pun kembali bersahabat dengan Ayrah dan bahkan telah menganggap Karina sebagai
sahabat mereka berdua.
“Aku
terharu dan salut sama kalian, sebab kalian telah aku buat kalian menjadi
saling benci-bencian tetapi akhirnya kalian menganggap aku sebagai sahabat kalian.”
Kata Karina
“Sahabat
itu, nggak milih-milih apalagi dengan memandang status sebelumnya.” Kata Rere
dan Ayrah
Mereka
pun kembali bersama dengan menjalin sebuah tali persahabatan.
“Mudah-mudahan
persahabatan kita terus terjalin dan kita terus bersama selama Langit Masih
Berwarna Biru.” Kata Rere dan Ayrah
Akhirnya
mereka bertiga bersahabat bagaikan sahabat yang sulit terpisahkan.
cr: kumpulancerpenremajaindonesia.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar