ISI
2.1 VERBA
Verba terdiri dari segi perilaku
semantisnya dan verba dari segi perilaku sintaksisnya.
VERBA
DARI SEGI PERILAKU SEMANTISNYA
a. Perbuatan
1. Simbok turu
ket mau (Ibu tidur dari tadi)
2. Susi moco
cerito sangkuriang (Susi baca cerita sangkuriang)
3. Rahma urung
mangan ket wingi (Rahma belum makan dari kemarin)
4. Febi jek ngombe
neng pawon (Febi masih minum di dapur)
5. Maya adus
kembang jemuah kliwon (Maya mandi bunga jum’at kliwon)
6. Dita nembang
neng pendopo deso (Dita nyanyi di pendopo desa)
7. Eka tuku montor
anyar wingi (Eka beli honda baru kemarin)
8. Rio nyolong
kelambi neng mal (Rio mencuri baju di mal)
9. Susi sinau
karo Febi neng kamar (Susi belajar sam Febi di kamar)
10.
Wong
tuone Agus arep mangkat haji taon iki (Orang
tuanya agus mau berangkat haji tahun ini)
b. Proses
1. Banyune neng sawah wes arep sat (Airnya di sawah udah mau habis)
2. Parine saiki wes arep abang (Padinya sekarang udah mau kuning)
3. Febi nyelot sui awak’e nyelot cilek (Febi makin lama badannya makin kecil)
4. Wet kelopo neng sampeng omahku nyelot
sui nyelot duwur (Pohon kelapa di samping
rumahku makin lama makin tinggi)
5. Omah Febi kobong
goro-goro kulo sedoyo dolanan geni (Rumah Febi kebakar gara-gara kami mainan
api)
6. Anis tibo
seko wet jambu (Anis jatuh dari pohon jambu)
7. Simbah kakung mojokne
mejo neng dindeng (Mbah kakung mepetkan meja didinding)
8. Wet karet kui arep matek (Pohon karet itu mau mati)
9. Rima wes sue loro akhire pejah (Rim udah lama sakit akhirnya meninggal)
10.
Soyo
akeh nabung soyo koyo (Semakin banyak nabung
senakin kaya)
c. Keadaan
1. Anissa wes kerungu
kabar seng ngelarai ati kui (Anissa udah dengar kabar yang menyakitkan hati
itu)
2. Rani ndlok
tabrakan loro montor kui (Rani lihat tabrakan dua sepeda motor itu)
3. Kulo loro
ati karo sampean (Saya sakit hati sama kamu)
4. Kulo ngeleh
urung mangan (Saya lapar belum makan)
5. Rara kesasar
neng alas wingi (Rara tersesat di hutan kemarin)
6. Kulo seneng
nek entok kelambi (Saya senang kalau dapat baju)
7. Kulo wedi
karo uler (Saya takut sama ular)
8. Kulo teresno
karo sampean (Saya cinta sama kamu)
9. Ratna sengit
karo Ardi (Ratna benci sama Ardi)
10.
Mbah
kakung jek loro (Mbah kakung masih sakit)
Alasan:
1. Dikatakan verba perbuatan karena
mengandung makna perbuatan (aksi) atau melakukan sesuatu.
2. Dikatakan verba proses karena
mengalami perubahan.
3. Dikatakan verba keadaan karena
mengandung keadaan tertentu.
VERBA
DARI SEGI PERILAKU SINTAKSISNYA
a. Verba Transitif
1. Kami sedang menggunting
kertas
Kata menggunting dalam kalimat di atas adalah
verba transitif. Kata menggunting memerlukan nomina sebagai objeknya, yaitu
kertas. Kata kertas dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
2.
Mereka
menonton film
Kata menonton dalam kalimat di atas adalah
verba transitif. Kata menonton memerlukan nomina sebagai objeknya, yaitu film.
Kata film dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
3.
Saya
sedang memakan pizza
Kata memakang dalam kalimat di atas adalah
verba transitif. Kata memakan memerlukan nomina sebagai objeknya, yaitu pizza.
Kata pizza dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
4.
Kami
mencintai buku
Kata mencintai dalam kalimat di atas adalah
verba transitif. Kata mencintai memerlukan nomina sebagai objeknya, yaitu buku.
Kata buku dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
5.
Ibu
sedang menggoreng ikan
Kata menggoreng dalam kalimat di atas adalah
verba transitif. Kata menggoreng memerlukan nomina sebagai objeknya, yaitu
ikan. Kata ikan dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
b. Verba Tak Transitif
1. Ardi menyerupai
abangnya
Verba
menyerupai adalah verba tak transitif karena tidak dapat diikuti nomina.
2.
Ayah
bekerja di PT. CVRON
Verba
bekerja diikuti PT. CVRON yaitu kata keterangan tempat (pelengkap).
3.
Maaf,
Pak, Ibu sedang mandi
Verba
mandi adalah verba tak transitif karena tidak dapat diikuti nomina.
4.
Pak
tani bertanam tomat
Verba
bertanam adalah verba tak transitif karena tidak dapat diikuti nomina.
5.
Bu,
ayo kita tidur
Verba
tidur adalah verba tak transitif karena tidak dapat diikuti nomina.
2.2 ADJEKTIVA
Adjektiva terdiri dari segi perilaku semantisnya,
dari segi perilaku sintaksisnya, dan adjektiva dari segi bentuknya.
ADJEKTIVA
DARI SEGI PERILAKU SEMANTISNYA
A. ADJEKTIVA BERTARAF
1) Adjektiva Pemeri Sifat
1. Tubue Febi kebal
seko penyaket (Tubuhnya Febi kebal dari penyakit)
2. Maya ngeroso awak’e loro ( Maya ngerasa tubuhnya sakit)
3. Susi wonge latah
( Susi orangnya latah)
Alasan:
Kalimat di atas mengandung adjektiva pemeri sifat karena bercorak fisik/mental.
2) Adjektiva Ukuran
1. Maya awak’e cilek
(Maya badannya kecil)
2. Febi awak’e abot
seko Maya (Febi badannya berat dari Maya)
3. Lapangan neng cedak omae Ningsih ombo (Lapangan di dekat rumah Ningsih luas)
Alasan:
Kalimat di atas mengadung adjektiva ukuran karena mengacu ke sesuatu yang dapat
diukur.
3) Adjektiva Warna
1. Maya seneng worno abang (Maya senang warna merah)
2. Susi jipuk kelambi worno ijo (Susi ngambil baju warna hijau)
3. Febi seneng kelambi ireng (Febi senang baju hitam)
Alasan:
Kalimat di atas mengadung adjektiva warna karena mengacu pada warna.
4) Adjektiva Waktu
1. Maya mlayu cepet
(Maya lari cepat)
2. Rina sue
nek kerjo (Rina lama kalau kerja)
3. Maya jarang
sinau (Maya jarang belajar)
Alasan:
Kalimat di atas mengadung adjektiva waktu karena mengacu ke masa proses,
perbuatan, atau keadaan.
5) Adjektiva Jarak
1. Omae Susi adoh
seko omae Eka (Rumah Susi jauh dari rumahnya Eka)
2. Omae Febi cerak
karo omae Maya (Rumahnya Febi dekat dari rumahnya Maya)
3. Mol iku rapet
karo gedung nang sampinge (Mol itu rapat sama gedung di sampingnya)
Alasan:
Kalimat di atas mengandung adjektiva jarak karena mengacu ke ruang antara
benda, tempat, atau maujud.
6) Adjektiva Sikap Batin
1. Maya sengit
lek diapusi (Maya benci kalau dibohongi)
2. Susi wedi
nek tinggal neng omah dewe (Susi takut kalau tinggal di rumah sendiri)
3. Maya loro
ati (Maya sakit hati)
Alasan:
Kalimat di atas mengadung adjektiva sikap batin karena bertalian dengan suasana
hati.
7) Adjektiva Cerapan
1. Omae Maya peteng
(Rumahnya Maya gelap)
2. Kebaya seng dientasi maya wangi (Kebaya yang diangkati Maya wangi)
3. Batang neng sampeng omah mambu (Bangkai di samping rumah bau)
Alasan:
Kalimat di atas mengadung adjektiva cerapan karena bertalian dengan panca
indera.
B. ADJEKTIVA TAK BERTARAF
1. Topi iku bunder
(Topi itu bundar)
2. Sendok iku bengkok
(Sendok itu bengkok)
3. Bola iku bulet
(Bola itu bulet)
Alasan:
Kalimat di atas mengandung adjektiva tidak bertaraf karena menempatkan acuan
nomina di dalam kelompok.
ADJEKTIVA
DARI SEGI PERILAKU SINTAKSISNYA
1) Fungsi Atributif
1. Kelambi abang (Baju
merah)
2. Katok ireng
seng cetek (Celana hitam yang pendek)
3. Montor tuek
seng larang (Honda tua yang mahal)
Alasan:
kalimat di atas mengandung fungsi atributif karena nominanya menjadi subjek,
objek, pelengkap.
2) Fungsi Predikatif
1. Ayu seneng
nek munggah kelas (Ayu senang kalau naik kelas)
2. Kulo dianggep pinter
(Saya dianggap pintar)
3. Omahe Ratna jan apik tenan (Rumahnya Ratna sungguh bagus sekali)
Alasan: kalimat di atas mengandung fungsi
predikatif karena menjalankan fungsi predikat atau pelengkap dalam klausa.
3) Fungsi Keterangan
1. (mlayu) karo
cepet (lari) dengan cepat)
2. (lungo) karo
cepet (pergi) dengan cepat)
3. (kerjo) karo
bener (kerja) dengan benar)
Alasan:
kalimat di atas mengandung fungsi keterangan karena frasa adjektiva menjadi
keterangan seluruh kalimat.
ADJEKTIVA
DARI SEGI BENTUKNYA
1) Adjektiva Dasar
1. Awak’e gedi (Badannya
besar)
2. Katok’e abang (Celananya
merah)
3. Kelambine puteh
(Bajunya putih)
4. Topine bunder (Topinya
bundar)
5. Oma’e apek (Rumahnya
bagus)
Alasan:
Kalimat di atas mengandung adjektiva dasar karena bentuknya monomorfemis.
2) Adjektiva Turunan
1. Nomina
1. Febi gemeter
urung mangan (Febi gemetar belum makan)
2. Vampir uripe abadi
(Vampir hidupnya abadi)
3. Turu sifat alamiah
menungso (Tidur sifat alamiah manusia)
4. Rambute artis kui kemilau (Rambutnay artis itu bersinar)
5. Ojo seng dipiker duniawi ae (Jangan yang dipikirkan duniawi aja)
2. Adjektiva itu sendiri
1. Wengi iki temaram
purnomo (Malam ini temaram purnama)
2. Mambu kembang kantil semerbak neng pesarean (Bau bungan kantil semerbak
dikuburan)
3. Gemerlape
kuto Jogja nek wengi (Gemerlapnya kota Jogja kalau malam)
4. Jan gemilape
kelambi seng dienggo Eka (Sungguh terangnya baju yang dipakai Eka)
5. Gemilange
kerojoan Majapahit ndisek (Gemilangnya kerajaan Majapahit dulu)
3. Verba
1. Awak’e uwong bertumboh secoro sinambung (Badannya orang bertumbuh secara sinambung)
Alasan:
Kalimat di atas mengandung adjektiva turunan karena bentuknya polimorfemis.
2.3 ADVERBIA
adverbia
terdiri dari segi bentuknya, dari segi perilaku sintaksisnya, dan adverbia dari
segi perilaku semantisnya.
ADVERBIA
DARI SEGI BENTUKNYA
1. Adverbia Tunggal
a) Adverbia Dasar
1. Menungso seng durhoko karo wongtuone niscohyo mlebu neroko (Manusia yang durhaka sama orang
tuanya niscahya masuk neraka)
2. Susi hamper
tibo numpak pit (Susi hampir jatuh naik sepeda)
3. Maya seng paleng
ayu (Maya yang paling cantik)
b) Adverbial Berafiks
1. Nek kerungu tembang kui biosone Febi nanges (Kalau dengar lagu itu biasanya
Febi nangis)
2. Semestine kito seng ijeh urip ngelaksanake opo seng
dikarepe simbok (Semestinya kita yang masih hidup neleksanakan apa yang dimau
Ibu)
3. Dimas mestine
ojo dumeh (Dimas seharusnya jangan sombong)
c) Adverbia Kata Ulang
1. Lia meneng-meneng
tresno karo Rian (Lia diam-diam cinta sama Rian)
2. Rio melakune alon-alon
koyo mbah kakung (Rio jalannya pelan-pelan seperti mbah kakung)
3. Mia mbengi-mbengi
mangan mie (Mia malam-malam makan mie)
2. Adverbia Gabungan
a) Adverbia yang Berdampingan
1. Ratna sereng
tenan tuku kelambi (Ratna serinh sekali beli baju)
2. Siska urung
pernah nang oma’e Febi (Siska belum pernah ke rumahnya Febi)
3. Riska mumet mikire utange urung meneh dek’e arep bayen (Riska pusing mikirin
utangnya belum lagi dia mau melahirkan)
b) Adverbia yang Tidak Berdampingan
1. Ratna hanya
guang-guang wektu ae (Ratna hanya buang-buang
waktu aja)
2. Urung mangan ae,
sampean wes kiat (Belum makan aja, kamu udah kuat)
3. Rina urung
mangan nembe sinau (Rina belum makan lagi
belajar)
ADVERBIA
DARI SEGI PRILAKU SINTAKSIS
1. Adverbia yang mendahului kata yang
diterangkan
1. Dila luweh
duwur seko adik’e (Dila lebih tinggi dari adiknya)
2. Dina luweh
ayu seko Lala (Dina lebih tinggi dari Lala)
3. Lisa luweh
pinter seko Ardi (Lisa lebih pintar dari Ardi)
2. Adverbial yang mengikuti kata yang
diterangkan
1. Ningsih leyeh-leyeh ae neng pendopo (Ningsih santai-santai aja di pendopo)
2. Guanteng tenan
putrane Pak Marsudi (Ganteng sekali putranya pak Marsudi)
3. Elek tenan
uwonge (Jelek sekali orangnya)
3. Adverbia yang mendahului atau mengikuti kata
yang diterangkan
1. larang tenan
regone Blackberry (Mahal sekali harga Blackberry)
2. Saiki rego elektronik amat larang (Sekarang harganya elektronik sangat
mahal)
3. Diah segero
lungo seko omae (Diah segera pergi dari rumah)
4.
Adverbia yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan
1.
Kulo yakin udu dek’e ae seng pinter (Saya yakin
bukan dia aja yang pintar)
2.
senyumane jan manis tenan (Senyumannya sungguh
manis sekali)
3.
Sampean honyo nerimo ae seng di omongi (Kamu
hanya nerima aja yang dibicarakan)
ADVERBIA
DARI SEGI PRILAKU SEMANTISNYA
1. Adverbia Kualitatif
1. Kulo paleng seneng masakane omah ( Saya paling senang
masaknya rumah)
2. Eka paleng seneng mlaku-mlaku neng Korea (Eka paling
senang kalau jalan-jalan ke Korea)
3. Ujiane luweh angel seko dugaanku (Ujiannya lebih susah dari
dugaanku)
2. Adverbia Kuantitatif
1. Lukane akeh
ngeluarke darah (Lukanya banyak ngeluarkan darah)
2. Wajae Febi sitik
memar (Wajahnya Febi sedikit memar)
3. Nek Maya kiro-kiro
nesu, kami lungo (Kalau Maya kira-kira marah, kami pergi)
3. Adverbia Limitatif
1. Sinta neng omah ae nek liburan (Sinta di rumah aja kalau liburan)
2. Kami mek mangan telo ae (Kamik hanya makan ubi aja)
3. Tuku kelambi ae
neng mol (Beli baju aja di mol)
4. Adverbia Frekuantatif
1. Eka sereng
dolanan neng omah Widya (Eka sering mainan di rumah Widya)
2. Kami selalu tuku
kelambi bareng (Kami selalu beli baju bersama)
3. Rina sereng
sinau karo Sari (Rina sering belajar sama Sari)
5. Adverbia Kewaktuan
1. Rina segero
tuku omah (Rina segera beli rumah)
2. Ratna baru
tangi turu (Ratna baru bangun tidur)
3. Ardi baru
entok kerjo (Ardi baru dapat kerja)
6. Adverbia Kecaraan
1. Ratna meneng-meneng
tresno karo Ari (Ratna diam-diam cinta sama Ari)
2. Alon-alon Shinta sinau aksoro jowo (honocoroko) (Pelan-pelan
Shinta belajar aksara jawa)
3. Ratna secepete
lungo neng peken (Ratna secepatnya pergi ke pasar)
7. Adverbia Kontrastif
1. Sopo seng ngomong dek’e apik, justru dek’e seng nyelakai kulo (Siapa yang bilang dia
baik, justru dia yang nyelakai kulo)
2. Kulo ora dikei ongkos muleh karo dek’e,
malahan dek’e arep nyileh duet (Saya tidak
dikasih pulang sama dia, malahan dia mau meminjam uang saya)
3. Kulo ora pernah neng omae, bahkan nganti saiki kulo urung ngerti alamat omae (Saya
nggak pernah di rumah, bahkan sampai sekarang saya belum pernah tau alamat
rumahnya)
8. Adverbia Keniscahyaan
1. Kulo pasti
nemokne sampean (Saya pasti nemukan kamu)
2. Ratna tentu
nesu nek diapusi (Ratna tentu marah kalau dibohongi)
3. Risma niscohyo
mlebu surgo korno atine apik (Risma niscahya masuk surge karna hatinya bagus)
2.4 PRONOMINA
Ada tiga macam pronomina dalam bahasa
Indonesia, yakni (1) pronomina persona, (2) pronomina penunjuk, (3) Pronomina
penanya.
1) Pronomina persona
a. Persona pertama
1. Kulo tiang Jawi (Saya orang Jawa)
2. Kulo nembe dahar ngangge ayam (Saya sudah makan
pakai ayam)
3. Kulo bade teng peken dinten setu bendang (Saya
pergi ke pasar hari sabtu besok)
b. Persona kedua
1. Jenengan sinten nggih? (Kamu siapa ya?)
2. Sugeng enjing… Sampean pripun kabare? (Selamat pagi… Kamu apa kabar)
3. Kue loro opo? (Kamu sakit apa?)
c. Persona ketiga
1. Tari sifate nggah sae. De’e Boten nate ngalarini atine tiang (Tari sifatnya
baik. Dia tidak pernah nyakitin hatinya orang)
2. De’e nggeh seneng nesu (Dia suka marah)
3. De’e ndue adi seng ayu (Dia punya adek yang cantik)
2) Pronomina penunjuk
a. Pronominal penunjuk umum
1. Griyo nipun
kok ageng nggih (Rumah itu besar ya)
2. Mesjid te niku sae nggih (Mesjidnya itu bagus)
3. Iki rayi kulo. Kiyambak’e ayu nggih? (Ini adik
saya. Cantikkan?)
b. Pronominal penunjuk tempat
1. De’e neng kono
(Dia di sana)
2. Sopo seng arep lungo rono? (Siapa yang mau pergi ke sana?)
3. Ojo lungo! Neng kono eneng wong edan mau (Jangan pergi! Di sana ada
orang gila)
3) Pronomina penanya
1. Sopo seng teko mau esuk nduk? (Siapa yang datang
tadi pagi nak?)
2. Wonton pundi pesarean nipun? (Di mana letak kuburannya?)
3. Dinten opo
le boten enten? (Hari apa meninggalnya?)
2.5 NUMERALIA
Ada empat macam numeralia dalam bahasa
Indonesia, yakni (1) numeralia pokok, (2) numeralia tingkat, (3) numaralia
pecahan, (4) frasa numeralia.
1) Numeralia pokok
a. Numeralia pokok tentu
1. Neng omah kulo eneng satos kuceng (Di
rumah saya ada seratus ekor kucing)
2. Anak kulo meng siji (Anak saya hanya
satu)
3. Kulo ndue loro katok cetek (Saya punya
dua celana pendek)
b. Numeralia pokok kolektif
1. Telu telo (Tiga ubi)
2. Siji wedok (Seorang perempuan)
3. Loro kambel (Dua kelapa)
c. Numeralia pokok distributif
1. Siji-siji (satu-satu)
2. Loro-loro (dua-dua)
3. Telu-telu (tiga-tiga)
d. Numeralia pokok taktentu
1. Akeh uwong (banyak orang)
2. Sitik ngombe (sedikit minum)
3. Kabeh uwong (semua orang)
e. Numeralia pokok klitika
1. Panca jenenge ankak kulo, de’e anakku
seng ke limo (Panca namanya anak saya, dia anakku yang ke lima)
2. Eka kui jenenge anak kulo, de’e anakku
seng barep (Eka itu namanya anak saya , dia anakku yang pertama)
3. Catur kui jenenge anak kulo, de’e
anakku seng kepapat (Catur itu namanya anak saya, dia anakku yang ke empat)
f. Numeralia pokok ukuran
1. Menawi tindak toko, nggeh tumbah kaleh
lusin pireng (Kalau ke toko belilah dua lusin piring)
2. Pinten regine minyak per sedosoliter?
(Berapa harga minyak itu per sepuluh liter?)
3. Wonton mengopo panjenengan tumbah emas
limang gram? (Mengapa anda membeli emas hanya lima gram?)
2) Numeralia tingkat
1. Kulo anak barep (saya anak pertama)
2. Kulo ndue setunggal bocah (saya punya
satu orang anak)
3. Kulo anak ragil (saya anak bungau)
3) Numeralia pecahan
1. Kulo tumbas minyak seperapat (Saya
membeli minyak 1/4)
2. Adi kulo ngesokke minyak telu perlimo
(Adik kulo numpahkan minyak 3/5)
3. Kulo entok bagian uwos (Saya dapat
jatah beras)
4) Frasa numeralia
1. Tigo (griyo) (tiga (rumah))
2. Seket (kebo) (limapuluh (kerbau))
3. Limo uwong (dodolan) (lima orang
(jualan))
2.6 PREFIKS, SUFIKS, INFIKS, dan KONFIKS
1.
Prefiks
1. m + buwang = mbuwang
Ojo seneng
mbuwang panganan, ora apik (Jangan suka buang makanan, nggak bagus)
4.
ng
+ gawa = nggawa
Sri
mbali nggawa bojo (Sri pulang membawa suami)
5.
ny
+ sapu = nyapu
nek nyapu seng resek ngko bojone
brewoken (Kalau sapu yang bersih nanti suaminya brewok’an)
2.
Sufiks
1. Gawe + -na →
gawèkna ‘buatkan’
Adhimu
kaé gawekna bubur, mumpung wis gelem mangan (Adekmu buatkan bubur,
mumoung udah mau makan)
2.
Ombe + -na → ombèkna
‘minumkan’
Obate
iki ombèkna sedina ping telu (Obat ini minumkan sehari 3 kali)
3.
Bali + -na → balèkna
‘kembalikan’
Balèkna barang-barang
kuwi néng panggone (Kembalikan barang-barang itu di tempatnya)
3.
Infiks
1. sebar + -um- = sumebar
Neng omahku semebar mambu kembang (Di
rumahku wangi bunga)
2. sewer + -el- = sliwer
Montor-motor podo seliwer neng dalan
(honda-honda pada lalu lalang di jalan)
3. kelip + -er- = krelip
Ibu ngegowo krelip ngangge anak-anak’e
(Ibu membawa pernak-pernik untuk anak-anaknya)
4.
Konfiks
1. ke + lemu + en = kelemon
‘kegemukan’
Lisa awak’e kelemon (Lisa badannya
kegemukan)
2. Ke + abang + en = keabangen
‘kemerahan’
Worno omae Ana keabangan (Warna
rumahnya Ana kemerahan)
3. ke + seneng + an = kasenengan
‘kesenangan’
Adi kulo kesenengan nek mlaku-mlaku
neng malioboro (Adik saya kesenangan kalau jalan-jalan di malioboro)
2.7 RINCIAN BIAYA KULIAH
RINCIAN
BIAYA KULIAH
SEMESTER 1-4
Semester
|
Rincian
|
Biaya
|
I
|
1. Uang Formulir Pendaftaran
2. Uang Pangkal
3. SPP
4. SKS
5. Uang Buku
6. Uang Saku
7. Uang Makan
8. Uang Transportasi
9. Uang Pulsa dan Modem
|
Rp250.000
Rp4.200.000
Rp1.100.000
Rp1.584.000
Rp350.000
Rp1.800.000
Rp2.228.000
Rp1.116.000
Rp600.000
|
Jumlah
|
Rp13.228.000
|
|
II
|
1. SPP
2. SKS
3. Uang Buku
4. Uang Saku
6. Uang Makan
7. Uang Transportasi
8. Uang Pulsa dan Modem
|
Rp1.100.000
Rp1.518.000
Rp200.000
Rp1.800.000
Rp2.228.000
Rp1.116.000
Rp600.000
|
Jumlah
|
Rp8.562.000
|
|
III
|
1. SPP
2. SKS
3. Uang Buku
4. Uang Saku
6. Uang Makan
7. Uang Transportasi
8. Uang Pulsa dan Modem
|
Rp1.100.000
Rp1.518.000
Rp400.000
Rp1.800.000
Rp2.228.000
Rp1.116.000
Rp600.000
|
Jumlah
|
Rp8.762.000
|
|
IV
|
1. SPP
2. SKS
3. Uang Buku
4. Uang Saku (-2 bulan)
6. Uang Makan (-2 bulan)
7. Uang Transportasi (-2 bulan)
8. Uang Pulsa dan Modem
|
Rp1.100.000
Rp1.584.000
Rp200.000
Rp380.000
Rp550.000
Rp114.000
Rp600.000
|
Jumlah
|
Rp4.528.000
|
|
Total
|
Rp35.080.000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar