TUGAS
SINTAKSIS BAGIAN II: Frase Endosentrik dan Frase Eksosentrik
Dosen
Pengampu: Ermawati S, S.Pd., M.A.
1.
Frase Endosentrik, terbagi:
a.
Frase
Endosentrik yang Koordinatif
1.
Takdir
yang tidak pernah berkonsultasi denganmu untuk membawa kebaikan dan keburukan,
kebangkrutan atau kematian.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang koordinatif karena terdiri dari
unsur-unsur yang setara. Dan kesetaraannya dapat dibuktikan oleh kemungkinan
unsur unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Unsur-unsur yang setara pada kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan/frase
yang dimiringkan yaitu kebaikan dan keburukan, kebangkrutan atau kematian.
2.
Kemuliaan
di dunia dan akhirat diperoleh dengan taat kepadaNya, bukan dengan
maksiat kepadaNya.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang koordinatif karena terdiri dari
unsur-unsur yang setara. Dan kesetaraannya dapat dibuktikan oleh kemungkinan
unsur unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Unsur-unsur yang setara pada kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan/frase
yang dimiringkan yaitu dunia dan akhirat.
3.
Mana
pula ada bulan dan bintang di malam yang mendung?
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang koordinatif karena terdiri dari
unsur-unsur yang setara. Dan kesetaraannya dapat dibuktikan oleh kemungkinan
unsur unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Unsur-unsur yang setara pada kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan/frase
yang dimiringkan yaitu bulan dan bintang.
4.
Pada
zaman dahulu kala, di Negeri Rantau Baru, hiduplah sepasang suami-istri
yang sangat miskin.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang koordinatif karena terdiri dari
unsur-unsur yang setara. Dan kesetaraannya dapat dibuktikan oleh kemungkinan
unsur unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Unsur-unsur yang setara pada kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan/frase
yang dimiringkan yaitu suami-istri.
5.
Menyekolahkan
kakak dan adik sudah membuat Ayah Narti banting tulang tiga kali lipat.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang koordinatif karena terdiri dari
unsur-unsur yang setara. Dan kesetaraannya dapat dibuktikan oleh kemungkinan
unsur unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Unsur-unsur yang setara pada kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan/frase
yang dimiringkan yaitu kakak dan adik.
b.
Frase
Endosentrik yang Atributif
1.
Kulalui
pagi itu dengan tercenung menatapi aliran sungai irigasi
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang atributif karena terdiri dari
unsur-unsur yang tidak setara. Unsur-unsur itu tidak mungkin dihubungkan dengan
kata hubung dan atau atau. Unsur-unsur yang tidak setara pada
kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu pagi itu.
2.
Nyeri
kaki ini tak seberapa jika dibandingkan luka hati Narti
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang atributif karena terdiri dari
unsur-unsur yang tidak setara. Unsur-unsur itu tidak mungkin dihubungkan dengan
kata hubung dan atau atau. Unsur-unsur yang tidak setara pada
kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu kaki ini.
3.
Nampaknya
bunga itu bukan komoditas yang dapat dijual cepat dan sepertinya tak
terlalu menguntungkan
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang atributif karena terdiri dari
unsur-unsur yang tidak setara. Unsur-unsur itu tidak mungkin dihubungkan dengan
kata hubung dan atau atau. Unsur-unsur yang tidak setara pada
kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu bunga itu.
4.
Dari
balik bandul itu muncul bungkusan kecil yang terlipat rapi dan berisi
biji bunga matahari
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang atributif karena terdiri dari
unsur-unsur yang tidak setara. Unsur-unsur itu tidak mungkin dihubungkan dengan
kata hubung dan atau atau. Unsur-unsur yang tidak setara pada
kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu bandul
itu.
5.
Pak De
Mul merebut akte rumah itu dan mengungkit-ungkit masa lalu
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang atributif karena terdiri dari
unsur-unsur yang tidak setara. Unsur-unsur itu tidak mungkin dihubungkan dengan
kata hubung dan atau atau. Unsur-unsur yang tidak setara pada
kalimat di atas dapat dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu rumah itu.
c.
Frase
Endosentrik yang Apositif
1.
Aku begitu
beruntung memiliki Rika, sahabat kecilku.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang apositif karena dalam frase Rika,
sahabat kecilku unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau dan secara semantik unsur yang satu
dalam hal ini unsur sahabat kecilku sama dengan unsur Rika. Karena
sama, maka unsur sahabat kecilku dapat menggantikan unsur Rika. Dengan
kata lain, masing-masing konstituennya dapat saling menggantikan. Dapat disimpulkan,
Aku begitu beruntung memiliki Rika dan Aku begitu beruntung memiliki sahabat
kecilku.
2.
“Narti,
kau kan sudah besar. Menikah sajalah kau... nanti kukenali dengan anak juragan.
Cantik pula kau, tak perlu segan!” timpal Uwaknya Narti, istri Pak De.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang apositif karena dalam frase Uwaknya
Narti, Istri Pak De unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau dan secara semantik unsur yang satu
dalam hal ini unsur Istri Pak De sama dengan unsur Uwaknya Narti.
Karena sama, maka unsur Istri Pak De dapat menggantikan unsur Uwaknya
Narti. Dengan kata lain, masing-masing konstituennya dapat saling
menggantikan. Dapat disimpulkan, “Narti, kau kan sudah besar. Menikah sajalah
kau... nanti kukenali dengan anak juragan. Cantik pula kau, tak perlu segan!”
timpal Uwaknya Narti dan “Narti, kau kan sudah besar. Menikah sajalah
kau... nanti kukenali dengan anak juragan. Cantik pula kau, tak perlu segan!”
timpal istri Pak De.
3.
“Kamu
lihat Lia tidak?” Tanya Risa, adik bungsu Lia.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang apositif karena dalam frase Risa,
adik bungsu Lia unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau dan secara semantik unsur yang satu
dalam hal ini unsur adik bungsu Lia sama dengan unsur Risa. Karena
sama, maka unsur adik bungsu Lia dapat menggantikan unsur Risa. Dengan
kata lain, masing-masing konstituennya dapat saling menggantikan. Dapat disimpulkan,
“Kamu lihat Lia tidak?” Tanya Risa dan “Kamu lihat Lia tidak?”
Tanya adik bungsu Lia.
4.
Dia
melihatku dengan pandangan yang sama seperti tujuh tahun silam, dia adalah Andri,
pacar pertamaku ketika aku duduk di bangku SMP.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang apositif karena dalam frase Andri,
pacar pertamaku unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau dan secara semantik unsur yang satu
dalam hal ini unsur pacar pertamaku sama dengan unsur Andri. Karena
sama, maka unsur pacar pertamaku dapat menggantikan unsur Andri. Dengan
kata lain, masing-masing konstituennya dapat saling menggantikan. Dapat disimpulkan,
Dia melihatku dengan pandangan yang sama seperti tujuh tahun silam, dia adalah Andri
ketika aku duduk di bangku SMP dan Dia melihatku dengan pandangan yang sama
seperti tujuh tahun silam, dia adalah Pacar pertamaku ketika aku duduk
di bangku SMP.
5.
Annisa,
anak tunggal dari Bapak Warsito dan Ibu Kartini mengalami kecelakaan di sudut persimpangan jalan.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Endosentrik yang apositif karena dalam frase Annisa,
anak tunggal dari Bapak Warsito dan Ibu Kartini unsur-unsurnya tidak dapat
dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau dan secara
semantik unsur yang satu dalam hal ini unsur anak tunggal dari Bapak Warsito
dan Ibu Kartini sama dengan unsur Annisa. Karena sama, maka unsur anak
tunggal dari Bapak Warsito dan Ibu Kartini dapat menggantikan unsur Annisa.
Dengan kata lain, masing-masing konstituennya dapat saling menggantikan. Dapat disimpulkan,
Annisa mengalami kecelakaan di sudut persimpangan jalan dan Anak
tunggal dari Bapak Warsito dan Ibu Kartini mengalami kecelakaan di sudut
persimpangan jalan.
2.
Frase Eksosentrik, terbagi:
a.
Frase
Eksosentrik Direktif
1.
Besok
shubuh aku akan pergi ke kampung
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang koordinatif karena komponen
pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dan dari, dan
komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata yang biasanya berkategori
nomina. Oleh karena komponen pertama berupa preposisi, maka frasa eksosentris
direktif ini lazim juga disebut frasa preposisisonal. Komponen pertama yang
berupa preposisi dan komponen kedua berupa nomina pada kalimat di atas dapat
dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu ke kampung.
2.
Aku
terlalu sibuk mengikuti bimbingan belajar di sekolah
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang koordinatif karena komponen
pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dan dari, dan
komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata yang biasanya berkategori
nomina. Oleh karena komponen pertama berupa preposisi, maka frasa eksosentris
direktif ini lazim juga disebut frasa preposisisonal. Komponen pertama yang
berupa preposisi dan komponen kedua berupa nomina pada kalimat di atas dapat
dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu di sekolah.
3.
Ku rasakan
Narti menangis di punggungku
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang koordinatif karena komponen
pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dan dari, dan
komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata yang biasanya berkategori
nomina. Oleh karena komponen pertama berupa preposisi, maka frasa eksosentris
direktif ini lazim juga disebut frasa preposisisonal. Komponen pertama yang
berupa preposisi dan komponen kedua berupa nomina pada kalimat di atas dapat
dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu di punggungku.
4.
Dia dan
teman-teman sekelasnya harus kembali ke lokasi kematian tragisnya
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang koordinatif karena komponen
pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dan dari, dan
komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata yang biasanya berkategori
nomina. Oleh karena komponen pertama berupa preposisi, maka frasa eksosentris
direktif ini lazim juga disebut frasa preposisisonal. Komponen pertama yang
berupa preposisi dan komponen kedua berupa nomina pada kalimat di atas dapat
dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu ke lokasi.
5.
Runtukan
kekesalan menguar dari mulutnya yang komat kamit bak merapal mantra
sakti
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang koordinatif karena komponen
pertamanya berupa preposisi, seperti di, ke, dan dari, dan
komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata yang biasanya berkategori
nomina. Oleh karena komponen pertama berupa preposisi, maka frasa eksosentris
direktif ini lazim juga disebut frasa preposisisonal. Komponen pertama yang
berupa preposisi dan komponen kedua berupa nomina pada kalimat di atas dapat
dilihat pada tulisan yang dimiringkan yaitu dari mulutnya.
b.
Frase
Eksosentrik Nondirektif
1.
Suatu
hari sang suami pulang ke rumah, ia baru pulang setelah menjadi kuli
angkut di kebun milik seorang petani kaya.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang Nonderektif karena perangkainya
berupa artikula (si, sang, para, dll), sedangkan kosntituen sumbunya berupa
kata atau kelompok kata yang berkategori nomina, verba, atau adjektiva. Artikula
pada kalimat di atas yaitu sang suami.
2.
Sang induk kambing lalu
menghampiri bayi singa itu dan membelai dengan penuh kehangatan dan kasih
sayang.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang Nonderektif karena perangkainya
berupa artikula (si, sang, para, dll), sedangkan kosntituen sumbunya berupa
kata atau kelompok kata yang berkategori nomina, verba, atau adjektiva. Artikula
pada kalimat di atas yaitu sang induk kambing.
3.
Aku merasa
bangga karena para partner di kantornya melibatkan pacarku untuk
menyelesaikan kasus itu sehingga aku sama sekali tidak curiga akan jam kerjanya
yang tiba-tiba berubah.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang Nonderektif karena perangkainya
berupa artikula (si, sang, para, dll), sedangkan kosntituen sumbunya berupa
kata atau kelompok kata yang berkategori nomina, verba, atau adjektiva. Artikula
pada kalimat di atas yaitu para partner.
4.
Leonard
kemudian berjalan menyeberangi ruangan yang dipenuhi dengan meja-meja yang dipisahkan
oleh beberapa sekat, tempat para asisten duduk pada siang hari.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang Nonderektif karena perangkainya
berupa artikula (si, sang, para, dll), sedangkan kosntituen sumbunya berupa
kata atau kelompok kata yang berkategori nomina, verba, atau adjektiva. Artikula
pada kalimat di atas yaitu para asisten.
5.
Perhatiannya
kemudian beralih ke Prof. Duncan, lalu ke para suster sebelum akhirnya
ke kami, para mahasiswa yan gsedang memandangi dia dengan mulut ternganga
tentunya.
Analisis: Kalimat
di atas termasuk contoh Frase Eksosentrik yang Nonderektif karena perangkainya
berupa artikula (si, sang, para, dll), sedangkan kosntituen sumbunya berupa
kata atau kelompok kata yang berkategori nomina, verba, atau adjektiva. Artikula
pada kalimat di atas yaitu para suster dan para mahasiswa.
sumber: Majalah Story
sumber: Majalah Story
Tidak ada komentar:
Posting Komentar