thanks for visiting,come back soon for more:)

Senin, 17 Juni 2013

Queen Play Girl Falling in love [cerpen]

“Gak ada yang gak bisa gue dapetin!” semua diam, sang pemilik suara berkoar lagi. 
 “Jangan panggil gue Angel kalo gue gak bisa dapetin dia!”
“Hahaha…”  Tiga cewek dihadapannya tertawa, mereka tergabung dalam geng primrose, geng ini terdiri dari empat cewek paling populer dikampus yaitu Renata, Siska, Helen, dan Angel sebagai kaptennya.
“Kenapa pada ketawa? Loe-loe pada ngeremehin gue?”
“Angel… Angel… tanpa loe gembor-gemborin semua orang dikampus ini juga dah pada tau kalo loe queen play girl.” Jawab Siska
“Gue bangga dengan julukan itu.” Angel berkata dengan PDnya.
Gak ada cewek yang gak iri dengannya, Angel cewek paling popular dikampus cantik, pintar,kaya dan multi talenta, semua cowok takluk dengannya. Pagi itu Angel mendapatkan sasaran baru.
“Sapa sih nama cowok blagu tadi pagi itu?”
“Loe gak kenal sama Aldi, dia kan satu angkatan sama kita pas SMA, emang sih dulu dia agak pendiem tapi masak  sih loe gak kenal sama dia?”
“Kok gue gak tau ya?”
“Ya iyalah… Pas SMA loe kan terhipnotis sama Reza kakak kelas kita, dimata loe dia yang paling popular dan juga yang paling keren, jadi gak bisa ngeliat cowok keren yang lain” Renata berkata seolah paling mengerti karena dia teman angel dari SMA.
“Hahaha… Loe ngeledek gue, udahlah itu masa lalu pas gue masih polos, gak usah diungkit-ungkit, sekarang gue kan dah jadi queen play girl. Loe liat ya… Dalam waktu satu minggu cowok belagu itu pasti takluk sama gue!”
Angel teropsesi dengan cowok yang ditemuinya tadi pagi, cowok super cuek yang udah ngehina dia diforum diskusi kampus. Saat itu Angel memaparkan pendapatnya tentang menjadi pribadi yang populer dengan penampilan, bakat dan talenta. Tema acara diskusi hari itu adalah “Tampil Menarik Untuk Menjadi Populer”.
 Tapi Aldi menyanggahnya, “Buat apa cantik dan pintar kalo gak punya hati? Orang-orang yang populer selalu mementingkan gengsi untuk ketenarannya, mereka gak pernah mau memakai hati untuk melihat sekelilingnya.” Ucapan Aldi tadi pagi masih terngiang-ngiang dalam kepala Angel.
***
Pagi itu Angel mulai beraksi, Angel menemui aldi dibascam baksos.
“Hai… Aldi boleh gue gabung ikut kegiatan loe?”
“Apa gue gak salah denger? Seorang Anggel pengen ikut acara penggalangan dana yang gue adain?”
“Iya, apa salahnya? Gue pengen nunjukin ke loe kalo pemikiran loe tentang gue kemarin gak bener.”
“Tu kan, gue bener. Loe ikut acara bakti sosial cuma gengsi pengen nunjuin ke gue?”
“ Ya gak gitu juga.”
“Tadi loe yang bilang sendiri.”
Angel terdiam, hanya bisa mendesah seolah kehabisan kata-kata. Selama ini Angel memang selalu mengadakan bakti sosial sendiri dengan anak-anak populer lainnya. 
***
Esok harinya Angel tetap tak menyerah mendekati Aldi. Angel semakin tertarik pada sikap Aldi yang berbeda dengan cowok-cowok lain, dan membuatnya semakin penasaran karena sikap Aldi yang super cuek seolah tak mempan dengan aura Angel yang memikat.
“Boleh gue ikut duduk disini? Dah gak ada tempat kosong.”
Aldi hanya mengamati kesekeliling, diam dan tak menjawab. Hari itu perpustakaan memang penuh dengan pengunjug tak seperti biasanya.
Angel mencoba memancing pembicaraan. “lagi baca apa?”
Sekali lagi Aldi tak menjawab, hanya menggangkat sampul bukunya.
“Loe suka baca sastra ya? Ternyata kita punya hobi yang sama.” Ucap angel dengan penuh semangat.
“Siapa bilang kita punya hobi yang sama? Gue gak suka sastra, kebetulan aja hari ini gue bosen baca buku yang biasa gue baca.” Jawab Aldi dengan ketus, padahal Aldi memang sangat menyukai sastra.
“Loe kenapa sih Di… Sama gue sensi banget?” Angel agak meninggikan suaranya.
“Husstt… ” orang disebelahnya mengingatkan karena merasa terganggu.
“ Sini loe.” Aldi menarik tangan Angel keluar dari perpustakaan.
“Denger ya Gel… Gue gak tertarik sama cewek sok cantik n blagu kayak loe. Gue tau dalam pikiran loe semua cowok itu brengsek, sehingga loe mainin mereka. Tapi inget ya Gel…  gak semua cowok kayak yang loe pikirin. Cowok juga punya hati, dan gue gak suka sama cewek yang gak bisa menilai cowok.” Ucap Aldi sambil melangkah pergi.
Angel terenung dengan kata-kata yang baru saja diucapkan Aldi.
***
Angel duduk dikantin kampus.
“Hai Angel…” Helen datang menyapa.
“Ngapain loe kesini, mau ngejek gue?”
“Kok sensi baget, kenapa?”
“Sebel.”
“Queen play girl bisa sebel juga ya?”  Helen mengejek.
Angel semakin sebel.
“Masih belum bisa naklukin Aldi?”
“Huft…” Angel hanya menghela nafas.
“Loe dicariin Rio tuh, punya pacar malah ngejar cowok lain.”
“Ngapain Rio masih nyariin gue, dia kan dah gue putusin kemarin.”
“What…??? Rio dah loe putusin???”
“Iya, gue mutusin Rio buat ngedapetin Aldi.”
“Gak biasanya loe kayak gini? Ngelepasin cowok buat cowok lain, loe beneran suka sama Aldi?”
“Ya gak lah…” Angel mencoba membantah.
“Aku cuma ngerasa aldi berbeda.”
“Angel… Angel… Angel…” Siska dan Renata berlari menghampiri Angel.
“ Ada berita heboh.” Ucap Renata sambil mengatur nafas.
“ Reza”
“Udah”
“Putus”
“Sama”
“Putri.” Siska dan Renata berkata saut-sautan saling melengkapi.
“What?” Helen kaget, Angel hanya diam saja tanpa ekspresi.
“Loe gak kaget Gel…?” Renata heran, Angel masih tetap diam.
“Angel juga dah putus sama Rio.” Renata menjelaskan pada Siska dan Renata.
“Bagus dong… Loe bisa balikan sama Reza Gel…” Renata dengan semangat memberikan ide.
“Tapi, Angel putus sama Rio bukan untuk balikan sama Reza, tapi buat ngedapetin Aldi, iya kan Gel…?” Helen meyakinkan Angel.
“Apa?” Siska dan Renata semakin heran. Tapi Angel hanya diam tak berkata apa-apa.
***
Pagi itu  seperti biasanya disaat Angel membuka pintu rumah Angel menemukan sepucuk surat yang dikirimkan tiap bulan untuknya tanpa tau siapa pengirimnya.
Dear Angel
Bagiku kau adalah bunga mawar
Yang  indah saat aku melihatmu
Tapi menyakiti dengan durimu saat aku menyentuhmu
Sehingga jika aku ingin bersamamu
 Aku hanya akan menjadi sebuah angin
 Yang  membawa keharumanmu
A.      S
Angel selalu penasaran dengan pengirimnya, setiap kali selesai membaca puisi-puisi yang dikirimkan oleh penggemar rahasianya itu.
***
“Gue dapat surat lagi.”
“ Dari Mr. A.S  yang kemarin loe ceritain itu ya?” Helen penasaran.
“Apa mungkin yang selalu ngirimi loe surat itu Reza?” Renata menebak.
“Gak mungkin Ren… Gue tahu tulisannya Reza.”
“Bukannya emang loe sering dapet surat dari para penggemar rahasia? Apanya sih yang mengherankan?” Siska bingung dengan sikap angel yang berlebihan.
“Yang ini beda, kata-katanya tuh beda dari yang lain, trus dah hampir 2 tahun pada setiap bulannya dia mengirim surat-surat itu. Kayaknya dia orang yang sangat konsisten pada cinta. Coba deh loe baca! Gue selalu penasaran saat baca puisi dari orang yang berinisial A.S ini.”
“Mana-mana gue liat!” Siska mengambil surat itu dari tangan Angel.
“Hust… Hust…” Renata melirik ke samping.
“Angel bisa bicara bentar?” Tiba-tiba Reza memotong pembicaraan, Angel kaget.
“Bentar aja kok… Ayolah…” Reza menarik tangan Angel.
“Boleh pinjem Angelnya bentar kan?” Reza bertanya pada teman-teman Angel.
“ Ya iya lah.” Mereka bertiga menjawab dengan kompak, Angel mengerutkan kening dan geleng-geleng.
“Udah pergi aja, yang lama ya… Hehehe” Renata meledek.
***
Mereka berdua berjalan ditaman kampus, Angel hanya diam.
“Kita kok jadi kaku gini ya?” Reza mencoba mencairkan suasana.
“Mungkin karena kita udah jarang jalan bareng, kan dah satu tahun lebih kita jalan sendiri-sendiri.”
Keheningan muncul lagi, Reza seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan.
“Angel” Reza memanggil Angel dengan ragu.
“Iya”
“Gue minta maaf ya? Dulu gue udah nyakitin loe. Gue yang udah buat loe jadi kayak gini. Loe mau gak balikan lagi sama gue? Beri gue satu kesempatan lagi Gel…” Sambil menggenggan kedua tangan Angel.
“Loe tau gak semenjak gue putus sama loe gue pacaran berapa kali?” Reza menggelengkan kepala.
“ Gak terhitung, gara-gara loe gue gak percaya cowok. Gue ngerasa Cuma loe yang gue cintai karena loe cinta pertama gue, dan gue ngerasa susah untuk jatuh cinta lagi. Sebenernya gue pacaran cuma pengen nunjuin ke loe, kalo tanpa loe gue baik-baik aja bahkan lebih bahagia dari lho, tapi itu hanya sebuah kebohongan. Gue ngebohongin loe, dan ngebohongin diri gue sendiri.”
“Loe jadi queen play girl karena gue?”
“Iya, tapi itu dulu. Semenjak gue ketemu sama seseorang cowok yang udah ngenyadarin gue, gue jadi sadar kalo gue salah, ternyata gak semua cowok sama, dan untuk kedua kalinya gue ngerasa jatuh cinta lagi. Gue mulai melupakan dendam gue ke loe. Dia merubah pemikiran gue, dan gara-gara dia juga gue berhenti ngemainin hati cowok.”
“Jadi loe gak mau ngasih gue satu kesempatan lagi Gel?”
“Gue cinta sama loe Rez… tapi itu dulu, sekarang rasa itu dah berubah hanya sebatas sayang sebagai sahabat, dan sekarang gue gak mau kehilangan lagi orang yang gue cinta seperti dulu saat gue kehilangan loe.”
“Siapa cowok itu? Rio?” Reza penasaran.
“Bukan, tapi Aldi.”
“Aldi???” Rio kaget. tangannya terkepal penuh dengan dendam, ekspresinya seketika berubah ketika mendengar nama Aldi, Angel menyadari sesuatu yang tak biasa pada diri Reza ketika dia mengucapkan nama Aldi, tapi disaat Angel belum sempat bertanya.
Tanpa diduga, Tiba-tiba Rio datang dan langsung menggengam krah baju Reza seolah ingin memukulnya.
“Ngapain loe disini berduaan sama pacar gue?” Bentak Rio kepada Reza.
 “Rio, apa-apaan sih loe? denger ya… kita itu dah putus.” Angel mencoba melerai.
“ Jadi gara-gara cowok ini loe mutusin gue?” Rio berteriak dan mendorong Angel dengan kasar.
“Bukan, Reza cuma mantan gue, gue putusin loe karena gue muak sama sikap dan sifat loe yang kasar. Gue mau pacaran sama loe karena gue cuma pengen manfaatin ketenaran  yang loe punya. Jelas!!!”
“Denger  n inget-inget ya Gel… Cewek popular dikampus ini bukan Cuma loe, gue bisa dapetin yang lebih dari loe.”
“Ok… It fine, cari aja yang lebih dari gue!” Angel melangkah pergi.
***
Sore itu Angel pulang sendirian. Diparkiran kampus Rio telah bersiap mengendarai motor, Rio melihat angel berdiri ditengah parkiran, Rio mengegas motornya melaju dengan kencang kearah Angel. Angel berbalik dan melihat Rio melaju kearahnya, seakan Angel tak bisa menggerakkan tubuhnya, disaat Rio telah mendekat dan hampir menabraknya, tiba-tiba seseorang mendorongnya.
“ Brukh…” Angel terjatuh berguling-guling, Angel melihat kearah orang yang menolongnya dengan penasaran, dilihatnya aldi disampingnya. Aldi langsung berbalik dan pergi, Angel memanggilnya
“Aldi?” Aldi tak menoleh, Angel mencoba berdiri.
“ Aduh” Angel berteriak kesakitan, kakinya luka dan berdarah.  Aldi yang dari tadi berusaha menghindar tanpa sadar berbalik menoleh mendengar teriakan Angel. Angel melihat wajah Aldi ternyata dugaannya benar, Aldi terpaksa berbalik karena Angel terlanjur melihatnya Aldi mengambil sapu tangan dari sakunya dan memberikannya pada Angel.
“Pakai ini untuk membalut lukamu, dan telfon teman-temanmu kesini.”Aldi menyodorkan sapu tangan dengan ekspresi dingin. Angel melihat tangan aldi juga terluka.
“Loe tega biarin gue jalan dengan kaki terluka seperti ini?“
“Kenapa tidak.”
“Loe gak hawatir?”
“Khawatir? Loe bukan siapa-siapa gue, jangan-jangan loe berharap gue ngegendong loe?”
“ Iya, gue emang ngeharapin itu. Gue tahu loe pasti ngehawatirin gue, kalo gak mana mungkin loe mengorbankan keselamatan diri loe sendiri buat nyelametin gue. ” Aldi hanya tersenyum tipis seolah menyangkal dengan menahan tawa mendengar persepsi Angel yang salah paham.
Angel kesal karena Aldi tetap diam saja tak mau membantunya berdiri.
“Anggap aja deh… Loe sebagai cowok membantu seorang cewek yang  lagi butuh bantuan itu kan kewajiban loe sebagai cowok.” Angel masih berusaha membujuk Aldi agar mau menggendongnya, dia tak ingin kehilangan kesempatan ini untuk mendekati Aldi yang super cuek.
Akhirnya Aldipun menurut. “Cepat naik!” Aldi menyuruh Angel naik kepunggungnya, dengan ekspresi seolah Aldi membungkuk dengan terpaksa, Angel tersenyum dengan puas.
***
Sesampainya dirumah Angel ingat dengan sapu tangan yang diberikan Aldi. Angel ingin mencucinya dan mengembalikan pada Aldi, saat  memegang sapu tangan itu Angel melihat inisial A.S yang terukir dengan sulaman yang indah pada sapu tangan itu. Angel teringat dengan inisial yang sama yang tertulis pada surat dari penggemar rahasia yang dia terima setiap bulannya, Angel baru sadar kalo selama ini pengirim surat itu adalah Aldi Saputra pemilik inisial A.S.
Angel segera bergegas kembali kekampus, kakinya yang luka seakan tak terasa sakit. Angel berlari mencari Aldi.  Seluruh kampus dijelajahinya tapi tak ada yang melihat Aldi. Angel kebingungan, dari kejauhan terlihat Renata lari kearahnya.
“Angel… Aldi berkelahi sama Reza dibelakang kampus.”
Angel kaget dan langsung berlari kebelakang kampus, benaknya tak berhenti berfikir kenapa mereka berdua bersikap seperti anak kecil.
Dari kejauhan terlihat Reza memukul Aldi berkali-kali tapi Aldi tak membalas, dia hanya diam saja menghadapi pukulan dan tendangan yang bertubi-tubi dari Reza. Angel berteriak. “Berhenti!!!” Angel tak tega melihat kekejaman Reza. Aldi jatuh ketanah tak berdaya, tangannya berusaha menggapai Reza. “Maafkan adikmu ini kak…” Aldi berkata dengan lirih kesakitan. Reza hanya menatapnya dengan penuh kebencian. “Dulu nyokap loe ngerebut bokap gue, sekarang loe ngerebut Angel dari gue. Sampai kapanpun loe bukan adik gue!” Terlihat dendam yang sangat mengebu-gebu dari mata Reza, tangannya masih mekepal seakan ingin membunuh Aldi.
Angel syok dia baru tahu kalo Reza adalah kakak tiri Aldi. Angel berlari dan mendekap Aldi yang tak berdaya, Reza menatap Angel kemudian pergi.
Angel penuh dengan kekhawatiran. Angel terus-terusan menggenggam tangan aldi, seakan tak ingin berpisah. Setelah cukup lama akhirnya Aldi membuka mata, Angel langsung memeluknya dengan isak tangis.
 “ Aldi… kenapa gue gak nyadari kalo loe adalah Mr. A.S”
 “Maafkan gue Gel… gue dah suka sama loe sejak SMA pas loe masih sama kak Reza, tapi gue ngemendem semua itu karena gue gak pengen hubungan gue sama kak Reza semakin memburuk.”
“Trus kenapa loe gak bilang ke gue pas gue dah putus sama Reza?”
 “Gue marah sama loe, karena semenjak loe putus sama kak reza loe berubah jadi queen play girl, gue suka sama Angel yang dulu, polos dan baik hati.”
Angel tersenyum. ” Sekarang gue dah berhenti jadi queen play girl karena loe Di… Loe yang udah ngenyadarin gue, dan karena loe juga untuk kedua kalinya gue bisa ngerasain jatuh cinta lagi. Dan gue gak ingin lagi kehilangan cinta itu.”
 Aldi juga ikut tersenyum. “Gue sayang loe Gel…”
“Gue juga sayang loe.” Angel dan Aldi berpelukan, akhirnya quuen play girl benar-benar falling in love dan menemukan soulmeetnya. Dan emenjak itu Angel pensiun dari jabatan quuen play girl, dan ada queen play girl lain yang akan menggantikanya.
***
Ditempat  yang lain. “Gue lah queen play girl.” Putri menjuluki dirinya sendiri.
TAMAT

Tidak ada komentar:

To Top Page Up Page Down To Bottom Auto Scroll Stop Scroll